Note : Ffnya abal-abal. Jika tidak suka cukup tekan tombol back
Happy Reading
-Story Begin-
Tembok besar itu menjadi satu-satunya penghalang kokoh. Tidak ada apapun yang dapat kugunakan saat ini. Para keparat itu pasti akan menemukanku dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Karena percuma saja aku menebaknya, hal itu pasti akan meleset. Lebih baik aku membacanya secara langsung dari pikiran para biadab itu. Suara langkah kaki yang berlari semakin mendekat membuat nyaliku menciut. Harusnya aku tidak boleh bertindak seperti ini, aku bisa membaca pikiran mereka dan mengetahui apa yang akan mereka lakukan padaku.
“She’s not here.” Itu suara laki-laki berambut panjang yang tadi mengejarku, dan aku masih meringkuk dibalik tembok. Sesekali menahan nafas walaupun aku yakin bahwa hal itu tidak berguna. Didepan bangunan ini terdapat hamparan padang rumput yang luas. Pohon cemara berjarak beberapa meter dari tempatku bersembunyi. Aku tidak yakin bahwa dalam waktu secepat kilat pohon itu yang berubah menjadi pelindungku.